Cerita Pengalaman Menjadi Delegasi Indonesia pada Asia World Model United Nations II di Thailand

Thursday, June 27, 2019

AWMUN Logo (Sumber: Google)


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Sebenarnya ini semua tu berawal dari hobi aku yang sejak SMA suka sama browsing, baca blog-blog orang yang kira-kira bisa memotivasi, seperti students exchange, volunteer, fellowship, program gratis kursus di kampung inggris Pare-Pare, beasiswa-beasiswa S2, LPDP, trus blog-blog kakak-kakak yang kuliah di Luar Negeri. Bikin iri dan memacu diri sendiri untuk ingin juga seperti itu hehe. Aku juga suka baca hal baru seputar kehidupan daerah terpencil, masalah kesehatannya gimana, lingkungannya seperti apa, apa hal-hal yang membuat tempat mereka itu menjadi tempat yang sangat terbelakang. Itu aku suka aja, kayak dapat mengetahui “oh ternyata mereka seperti ini” gituuu, trus kayak jadi manusia yang lebih bersyukur, ya Allah ternyata ada banyak orang yang kehidupannya lebih susah dan menyulitkan dari aku. So having many the points are.

Di AWMUN (Asia World Model United Nations, yang artinya “Simulasi Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”), aku dapat infonya dari teman-teman di Instagram, di website juga ada cuman aku ngga peduli wkwk karena lihat sekilas doang, gabaca detail. Trus, aku buka deh kan websitenya, aku lihat ini acara apa, goalsnya apa, visi dan misinya apa. Ternyata Maa Syaa Allah, ini acara bagus banget untuk kalian-kalian yang ingin berkontribusi untuk negara-negara di dunia, artian kontribusi disini itu maksudnya, kalian dikasih kesempatan untuk ikut serta menyumbangkan ide, gagasan, masalah, apa yang mengganjal dan solusi dari masalah yang ada untuk negara-negara di dunia kedepannya. Dan ini bukan hanya beberapa negara saja yang ikut serta menyumbangkannya, tetapi ada 72 negara dari penjuru dunia. Kebayang nggak? pasti beda-beda dong isian ide dikepala setiap orang. Menghargai pendapat setiap orang berdasarkan referensi yang nyata tentu sangat diterapkan disini. Ternyata, delagasi-delegasi disini sangat pintar-pintar, mereka sangat antusias dan working hard untuk having critical thinking. Jadi kepacu deh untuk menyamakan kepintaran dengan mereka. Walaupun tetap aja ngga sama-sama wkwk.

Oke, setelah mengetahui goals-nya apa. Aku buat Essay mengenai kontribusi seperti apa yang ingin aku lakukan yang berhubungan dengan topik mereka, alasan kenapa pengen ikut acara ini, trus kira-kira apa solusi yang aku punya. Tentunya aku jadi harus banyak baca referensi, harus sinkronkan dengan visi, dan misi acara ini. Kebetulan topiknya itu tentang Refugees, Climate Change. Nah, kan aku suka sama hal-hal yang berbau cerita susah, menderita, bencana gitu. Jadilah aku buat essay-nya, aku jatuhnya kayak curhat di essay itu, seolah-olah aku berada diantara mereka (refugees) wkwk.

2 minggu setelahnya tadaaaa.. email masuk dari AWMUN II.

Acceptance Letter


Hal selanjutnya, aku baca prosedurnya seperti apa dan apa lagi harus yang kerjakan dan pengurusan hal-hal lainnya. Trus dikasih group’s link sosial media Line untuk delegasi-delegasi yang keterima. Diskusi dengan delegasi lain, dan kemudian keluar pengumuman Council Allocation. Sempat lama juga nih aku dapatnya, karena aku registrasinya H-1 penutupan 😊. Dikontak-kontakkin Committee nya secara berulang-ulang, eh tetap belum dapat juga wkwk. Eh tenyata, ada teman ngabarin, sebut saja namanya Frisca, ngabarin kalau aku sudah dapat council. Aku langsung buka website, lihat Council Allocation Delegate, scroll down terus, baru deh nama aku ada, yaitu di council United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) dan partner aku Floren Agustin Chaar Mindaa (orang Filipina) dengan representing country of Montenegro. Sempat mikir “duh kok dapat orang Filipina”, soalnya teman aku dapat partner sama-sama orang Indo. Tapi bia se lah wkwk. Aku cari kontak dia di group khusus UNHCR, eh gaada kontaknya. Ya Allah ini orang kemanalah ya. Aku santai aja dulu, karna deadline pengiriman Position Paper masih lama wkwk, udah gitu aku lagi sibuk-sibuknya sama Tugas dan Ujian Akhir Semester di kampus. Terus beberapa hari kemudian, aku mulai panik nih, ya Allah ini orang kalau ngga ketemu-ketemu kontaknya, buat position paper sendiri dong aku, ngga cukup waktunya karna saat itu lagi sibuk-sibuknya dengan tugas kuliah dan Ujian Akhir Semester, sementara untuk membuat Position Paper sendiri itu harus pahami negara Montenegro, tentang Refugees, High Mobility of Climate Change, Bangladesh, Kutupalong, blablabla, dari sekian banyak referensi yang ada, hanya boleh cantumin dikit doang, dan ini tentunya benar-benar main solutions, dan main ideas.

After a long day, aku dapat kontaknya, langsung samperin “WOIII, kama se ang?” hehe canda. Aku kirimpun sebenarnya nggagpapa, kan dia ngga ngerti wkwk. Jadilah dia balas dan kemudian kami berkenalan. Tenyata dia lagi sibuk nugas juga, jadilah lah kami ngga buat-buat position paper-nya, udah 1 minggu mau deadline, ni orang muncul teman-teman. Ok baiklah, diskusi Panjang dan akhirnya selesai.

H-2 hari H
Dari Pekanbaru-Thailand tanggal 29-30 Jan, transit di KLIA2 (Malaysia). Tiba di Don Mueang International Airport (Thai) kira-kira jam 9 pagi. Istirahat bentar, terus nungguin teman dari Bandung, selanjutnya ke Penginapan. Ya Allah, ingin ku tidur merebahkan badan ke kasur, karena perjalanan keluar negeri selama 2 hari itu melelahkan teman-teman.
Flied to Bangkok

Got Breakfast from the Airline, but I ate at Don Mueang Airport :D
Sampai di penginapan jam 3 sore (jamnya sama kok kayak di Indo), padahal Opening Ceremony AWMUN II nya jam 6 sore 😊 Niatnya mau rebahan dikit, eh gabisa. Karena, siap” mau mandi, makan, bongkar” koper, dll.

Welcome

On the way to lodging

Opening Ceremony Day

Sewaktu tiba, maa syaa Allah ramenya budak-budak-ni. Ada yang putih sangat, hitam sangat, ikal sangat, tinggi sangat, cakep-cakep. Antusias kali lah intinya wkwk. Trus jumpa sama delegasi dari Indonesia juga yang dari Jakarta, Medan, Kalimantan, Bandung, Lombok, dll (hamper setiap kota di Indo mungkin ada, kecuali Papua kalau ngga salah). Ekpresinya tuh kayak “Wahh, orang Indo ya?” langsung akrab beberapa detik setelahnya, sharing ig, dan kontak wa. Padahal kalau di Indo mungkin jumpa biasa aja wkwk. Penat bercerita, tentunya mulai ngantri nih untuk ambil Name Tag.
Registration AWMUN Delegate

Name tag
Setelah itu Opening Ceremony bentar lagi akan mulai, dan kemudian masuk ke ruangan yang super besar. Anywayaku telat masuknya wkwk akibatnya kebingungan deh, ya Allah teman aku mana mana? Bingungkan luu!. Telat  karena keasikan cerita sama orang Africa Selatan, wah dia baik banget, aku promosiin Indonesia tentunya, khususnya Riau, kapan lagi kan hehe. Aku ada berfoto sama dia, cuman pake HP dia, aku lupa namanya siapa, karena susah gitu disebutin, jadinya aku gabisa cari kontaknya digrup dan ngga ada deh foto dengan doi 😊dan Opening Ceremony AWMUN II dimulai.

Opening Ceremony

Had dinner
Aku 1 meja sama orang Indo, China, dan Filipina. Pengen banget 1 meja sama orang Thailand sebenarnya, biar bisa belajar bahasa Thailand (hanya greeting) dan nanyain oleh-oleh paling murah dimana hihi. Tapi apalah daya, mereka itu laris banget teman-teman, ga pernah sendiri, pasti aja diajak cerita terus sama delegasi” lain yang mungkin mau nanya” juga. Ahh sudahlah. Selesai opening, makan-makan, trus bahas-bahas buat besok (Meeting Session), habis tu pulang ke penginapan.

Meeting Session

Mulainya jam 08.00 pagi. Setibanya disana, ternyata delegasi-delegasi sudah bersiap” di tempat duduk mereka masing-masing bersama partner-nya. Lah, aku bingung partner aku dimana ya. Dari sekian banyak allocation country yang stand by di atas meja. Banyak banget dah, harus diliatin satu-satu. OMG it’s so lazy to do it by looking for that one by one . Aku minta tolong Committee cariin Allocation Country Montenegro itu mejanya dimana. Ok! I get it! Begitu ditunjuk sama committee, “He is your partner”. Haaa? Him? Begitu lihat, ya ampun beneran laki ternyata, kirain cewek. Yaudah deh gakpapa. Aku langsung duduk, kenalan-kenalan dengan partner, dengan teman sebelah kiri (kebetulan cewek, namanya Theresia. Orang Filipina). Mau kenalan juga dengan teman sebelahnya, tapi gak deh, udah fokus duluan soalnya dia sama committee yang berdiri didepan hehe.

Representing the different country

Ok! Session Meeting di Mulai….

Ini nih acara intinya!! Disini itu ngebahas tentang yang aku sebutkan di awal tadi. Memberi-memberi resolusi, berdebat, harus satu pemikiran dengan partner dengan berlatar belakang berdasarkan allocation country masing-masing, bener-beneran harus berfikir kritis, karena setiap pendapat yang kita ajukan, itu bakalan disanggah dengan yang tidak sependapat dengan kita. Nah disini, kamu tu jadi lebih belajar buat mempertahankan pendapat diri sendiri dengan referensi yang kuat dan contoh dari pendapat kamu itu sudah diterapkan dinegara-negara sebelumnya, dimana telah menunjukkan hasil yang baik. Kamu tidak boleh beragumen berdasarkan “Menurut aku, blabla” hehe, jangan yaa. Ingat! Berdasarkan allocation country masing-masing. Misal: “Montenegro thinks blabla…” ini pun gak boleh sembarangan juga, kan tetap harus referensi dari negara itu sendiri! Nah, itu makanya, waktu membuat Position Paper, kita tu sangat di anjurkan untuk betul-betul memahami, mengumpulkan sumber-sumber terpercaya, dan menyaringnya hingga menjadi yang sebenar-benarnya main solutions!! Jangan kaget ya, kalau perdebatan yang kita lakukan itu malah gak ada habis-habisnya, selalu saja ada hal-hal secuil apapun rasanya ingin banget dikupas, dan segera dituntaskan. Apalagi bule-bule suka sangat dengan masalah. Sampai-sampai committee kewalahan dan bilang “Time is over” berkali-kali, itupun masih ada juga delegate yang masih debat dan beragumen. Look! So exiceted they were.

Aku kasih tau ya, temanya itu tentang “Addressing the crisis of high mobility of displacement towards Rohingya Refugees caused by Climate Change problem in Kutupalong, Bangladesh” ini tema berlaku untuk council UNHCR saja, karena setiap council itu beda-beda temanya tapi tetap mengacu kepada satu hal yaitu Climate Change.

Untuk pembahasan mengenai temanya ntar deh ya di blog satu lagi, sekalian ntar dikasih hasil discussion council UNHCR mengenai tema tersebut, trus solusinya apa-apa saja untuk mengatasinya. Panjang soalnya kalau disini, beneran 😊

Closing Ceremony!

Closing ceremony biasanya identik dengan pesta-pesta kali yaa? Hehe ga dong.. disini lebih ke pertunjukkan/pengenalan budaya masing-masing disetiap negara dengan menampilkan tarian, nyanyian, dancing, drama, dll. Berhubung ada banyak negaranya, maka yang di-perfom kan itu hanya beberapa, karena kalau semua ditampilkan, ya kaliii… kapan kelarnya ni closing ceremony hihii. Setiap negara yang tampil/dipilih untuk perfom itu awalnya yang maju ke panggung beberapa orang (orang-orang yang telah buat kelompok, dan telah diseleksi kelompok mana yg dipilih untuk perform mewakilkan negara masing-masing).  Waktu itu yang pertama kali perform itu Indonesia, kalian tau ngga? Ruangan yang sebesar itu aja penuh, banyak delegasi, committee juga, camera-man, belum lagi pakaian yang digunakan delegasi itu ada yang kembang roknya, kayak Princess. Oh iya, aku belum kasih tau.. di closing ceremony itu kita semua para delegasi wajib menggunakan baju daerah negara masing-masing. Kebayang gak? Indonesia aja baju daerahnya banyak sangat jenisnya, ini 72 negara :”) ada yang aneh, unik, lucu, cantik, SubhanAllah. Oh iya, aku juga lihat baju tradisional eonni-eonni dan oppa-oppa disini, ternyata orang Korea aslinya cantik sangat ya, putihnya bersih. Mau talking all anythings about dengan delegasi Korea kemarin karna kebetulan meja dinner dia dengan aku dekatan, mau ngomong “Annyeonghaseyo”, tapi ngga deh hehe.

Ok. Back to Indonesia! Ketika nama Indonesia yang terpanggil pertama kali untuk perfom, ada beberapa delegasi asal Indonesia yang maju untuk menampilkan tarian dari beberapa daerah. Seketika disebutkan “Indonesia”, aku dan delegasi-delegasi Indonesia yang lagi di out of the room sedang mengabadikan momen (soalnya kalau mengabadikan momennya setelah acara, itu pasti rame. Kalau sekarang masih sepi, karena semua delegasi di dalam ruangan closing ceremony. Dan ternyata, orang Indonesia semua yang mengabadikan moment tsb wkwk, memang ya Indonesia ni cerdik).

To take pictures here, everybody should wait in line



Kemudian, jalan-jalan cepat dong kitanya untuk lihat, dan nabrak-nabrak orang yang berdiri wkwk agar bisa lihat dari paling depan, wah suasananya rame sangat (pada closing ceremony semua delegasi bergabung, beda dengan opening dan meeting session dimana para delegasi dibagi menjadi 2 tempat).


Closing Ceremony

Enjoy the performances

Delegasi Indonesia semua teriak wkwk ketika dipanggil pertama kali untuk perfom, so happy we were. Setelah tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kemudian menyanyikan lagu “Tanah Air”. Seketika suasana mellow.. ingat Indonesia, ingat orang tua, karib kerabat, dan semuanya (ya ampun alay, pdhl baru 3 hari di negeri orang wkwk), dan ngerasa aku udah buat apa aja ke Indonesia, ternyata aku tu belum ada kasih apa-apa ke Indonesia, ngga ada melakukan kontribusi apa-apa.. delegasi-delegasi Indonesia pada mendekat kepanggung, ada yang nangis, terharu. Aku? Ya ngga lah wkwk. Aku tetap berdiri di posisi aku, videoin mereka :D aku ngga naik panggung. Melihat mereka begitu antusiasnya, jadi berasa bahwa mereka itu (Indonesia) ialah orang-orang kita. Disini, kita hanya punya mereka. Kalau di Indonesia itu seperti keluarga di rumah, tapi kalau di Thailand, merasa mereka itulah keluarga rumah. Ibaratnya, tempat ngadu kalau terjadi apa-apa disana. Wkwk

Indonesian movie
They are a delegate to a different country


 Setelah menampilkan performance dari beberapa negara, selanjutnya yaitu pemberian awarding to delegate yang terpilih dengan berbagai jenis kriteria awarding. Seperti: Best Delegate, Best Position Paper, Most Outstanding Delegate, Honorable Mention, dan Best Cultural Performance. Setiap council itu delegasinya dapat penghargaan yang sama. Tentunya, ini diperoleh oleh delegasi-delegasi yang working hard, prepared, dan sangat aktif dalam session meeting.

Awarding
Aku? Alhamdulillah, saat ini belum Allah kasih.. mungkin in another program hihi.
Teman-teman.. keberhasilan seseorang yang kita lihat wah enak banget ya dia, bisa gitu, dapat ini dan itu. tidaklah seperti apa yang kita fikirkan. Bisa jadi disaat kita lagi santai-santainya, senang-senang, tidur-tiduran. Disaat itulah dia sedang bersusah payah, entah belajar, usaha atau apa. Dia ambil waktu senang-senangnya untuk tetap bersusah payah. Demi apa? Demi kesenangan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya! Jadi, jangan menganggap sepele keberhasilan seseorang, ada banyak kisah pilu dan luka didalamnya😊

Ok! Sekian kisah aku menjadi delegasi Indonesia di Asia World Model United Nations II di Bangkok, Thailand. Semoga dapat menambah wawasan, pelajaran, rules-nya, dan lebih membangkitkan semangat teman-teman mungkin ada juga yang mau ikutan, atau yang masih ragu-ragu ikut apa engga. Wassalamu’alaikum warahmatullah, see u all😊
pictures



You Might Also Like

1 comments

  1. Biaya registrasi nya sudah termasuk biaya tiket pesawat ga kak?

    ReplyDelete

Popular Posts