Cerita Pengalaman Kerja Praktek (Intern) di PT. Chevron Pacific Indonesia
Tuesday, July 28, 2020Tangki penyimpanan surfaktan di Minas Field (Sumber: indonesia.chevron.com) |
Pengalaman?? Ini
based on my true story berarti yaa. Mulainya dari mana ya, hm. Dari 1 hari
sebelum intern aja deh.
Tepatnya pada 15
April 2018. Jadi, ini kan hari dimana semua mahasiswa/i yang ditempatkan di
Riau dikumpulkan di kantor HRD Rumbai, Pekanbaru, Riau. Sebenarnya aku baca
pengumumannya tidak detail, jadinya salah paham. Pikirku ditanggal sekian cuma
antar berkas saja. Kisahnya tu pada 3 hari sebelumnya aku lagi ada urusan di
rektorat kampus (tepatnya lagi di lantai 3). Handphone aku berdering, terus aku
lihat ternyata yang nelfon panggilan dari nomor telephone kantor gitu. Aku kira
ini dari Bank yang nawarin nasabah supaya ikutan kuis berhadiah umroh gitu kan,
aku abaikan. Terus ternyata nelfon lagi, aku angkat. Ternyata yang nelfon HRD
Chevron Rumbai, wqwq.
- Ibu HRD : Assalamu’alaikum, selamat pagi! Apakah ini dengan Fitri Sri Rahayu? Saya dari HRD Chevron di Rumbai.
- Me : Wa’alikumussalam, Pagi bu! Iya bu. (ekpresi kaget)
- Ibu HRD : Bagaimana, Fitri? Apakah tidak jadi Intern? Mohon konfirmasi secepatnya, karena jika tidak jadi bisa tidak dilanjutkan pengurusannya.
- Me : Jadi bu, jadi bu. Maaf, bu. Rencanaya hari ini baru mau konfirmasi ke ibu.
- Ibu HRD : Saya kira, Fitri tidak jadi. Mengingat karena ditempatkan di Duri. Apakah bisa ke Rumbai sekarang?
- Me :Bisa bu, in syaa Allah.
Selanjutnya
jumpai ibunya, pengurusan file dan ttd berkas disana. Kemudian ibunya bilang,
jangan lupa ya besok kesini lagi bawa berkas asli persyaratan intern kemarin.
Esok paginya aku kesini lagi, ditemanin sahabat kecil aku yang kebetulan
tinggal di Rumbai, karena lagi kuliah di PCR. Btw, ini cuacanya mendung loh.
Rintik-rintik gerimis gitu. Belum lagi waktu masuk gate, lama pemeriksaannya
haha. Ditanya-tanya terus sama satpamnya (karena sahabat aku ni pakaiannya
serba hitam gitu, terus pake cadar juga). Dicurigai dan pandai-pandai kita
ngomonglah. Duh, panjanglah ceritanya haha.
(Sumber: Google) |
Setiba di kantor
HRDnya, aku dan sahabat aku isi absen dan lain-lain. Kemudian langsung menuju
keruangan ibu HRDnya, ternyata ga ada dong ibunya. Kami tunggu sampai 30
menitan. Ibunya ga kunjung datang. Terus kata sahabat aku “Letakkan aja
berkasnya dimeja ibuk”, “Yaudah deh” pikirku. Dan setiba aku dirumah, ibunya
telfon aku lagi dong. Ibunya heran, kenapa aku ga ikut pelatihan (semacam
pemberitahuan SOP perusahaan, dll). Kemudian aku disuruh ke rumbai saat itu
juga.
(Sumber: Google) |
Dan kalian tau
gak? ga rugi sebenarnya ga ikutan pelatihan sama mahasiswa/I lainnya tu, karena
aku ikut pelatihannya sendiri doang diruangan yang besar, wkwk. Aku kayak di
layani gitu (karena sendiri). Kemudian aku dikasih Pass Card, buku absen, dan form-form
lainnya. Keesokannya, aku disuruh datang
ke tranportasi BUS di CPI. Tapi aku tolak, karena aku ke Duri pake motor. Dan
ibu ini perhatian, ibu ni bilang “Sama siapa?” aku jawab “sendiri, bu”, “Ya
Allah, bahayo loh. Hati-hati yaa Fitri”. Hihi, malu-malu aku habis tu, haha.
(Sumber: Google) |
Tidak cukup pengurusan file di Rumbai, di Duri disuruh isi form lagi, dan ttd juga di kantor HRD Duri. Ini Bersama mahasiswa/i lainnya dari kampus yang berbeda-beda. Kemudian kami diantar menggunakan mini bus ke masing-masing department berdasarkan background jurusan di kampus. Setiap department kami singgahi, dan satu-persatu mahasiswa intern di bus berkurang. Hingga saatnya aku tiba di department Operation and Maintenance of Laboratory. Iya, ini department dimana aku akan melakukan Intern selama 1 bulan. Agak bingung awalnya, karena ini tu kan laboratorium (biasanya basicnya tu lebih ke Kimia). Tapikan background IT itu ada dimana-mana, haha. Cukup sedikit klise disini, karena merasa kayak kurang pantas, takut ngecewain, takut gak bisa, karena awal lihatnya aja pengawainya tu kalau kerja serius kali dan fokus. Aku pikir “Aduh orang ni ngeri x haha”.
Kedisiplinan itu
sangat diterapkan x disini. Masuk kerjanya aja jam 7:00 a.m. Aku dengar pegawai
kontraktornya tu bilang kalau ada di antara mereka itu yang rumahnya jauh.
Bahkan ni ya, partner Intern aku aja
yaitu abang Daniel, tinggalnya di Rangau ujung gitu. Wah, bersyukur sebenarnya
karena rumah aku dekat dengan PT.CPI (lewat belakang rumah, lurus dikit, terus
nyebrang, belok kanan, belok kiri dan sampai deh, haha). Tapi jujur ni ya,
biarpun dekat tapi aku lumayan ada beberapa kali dekat. Bukan karena aku bangun
kesiangan, tapi karena aku selalu stuck di Gate-nya. Bayangin ni ya, yang masuk
gate itu banyak x pegawainya karena jam masuk kerja kan. Mereka sih lancar aja
ya, karena kan pegawai. Lah aku? cuma anak magang. Banyak pertanyaan yang
dilontarkan satpam ke aku, biarpun aku udah kasih tunjuk “Pass”, tapi tetap aja
kadang ada beberapa satpam yang nanya KTM (kartu tanda mengemudi), SIM, dll.
Tapi ada juga kadang satpam yang ngebolehin masuk ketika aku hanya tunjukin
“Pass” aja.
Setiap pukul
07:00, kami selalu meeting terlebih dahulu sebelum masuk keruang masing-masing
(disini lebih bahas tentang apa yang terjadi kemarin, apa yang diperlu
diperbaiki, apa saran-sarannya kedepan, solusi akan masalah itu apa). Tapi ini
lebih ke safety ya, karena motto Chevron itu “Safety first”.
Safety First! |
Hari pertama intern,
aku diajak berkenalan dengan pegawai diruangan mereka masing-masing. Dikenalin
laboratory itu apa, apa kerjanya, apa yang dikerjakan, bagaimana prosesnya,
kemana hasilnya akan diberikan, dll. Ini lebih ke kimia sih, seperti ini heavy
oli, ini ruangan full AC agar cairannya konsisten suhunya. Yah, aku seperti
Chemistry Engineering disini karena aku tu pakai baju lab, sarung tangan, kaca
mata lab, dan sebelum masuk harus di steril dulu. Haha seru lah pokoknya, tapi
sayangnya ga sempat foto (karena terlalu excited dengan setiap sudut ruangan
yang dijajahi).
Seperti yang
diawal aku ceritakan, mereka kalau kerja ya kerja. kalau istirahat ya
istirahat. Bahkan ni ya, rajin lagi shalatnya. Jadi, jam istrahatnya itu ada 2
(pukul 9.30 dan 12:00). Pukul 9:30 ini biasanya dimanfaatkan untuk sarapan,
bahkan banyak yang memanfaatkannya untuk shalat dhuha (Terlebih Manager di
department ini (posisi tertinggi), rajin kali dhuhanya maa syaa Allah).
Tidak heran
kalau bapak ini bisa sampai di posisi ini. Btw ya, bapak ini kalau saya boleh
menilai merupakan tipikal orang yang tidak akan berhenti sebelum benar-benar
tuntas. Jadi waktu pukul 16:00. Ini merupakan jam pulang, aku ga sengaja lewat
diruangan bapak. Aku lihat pegawai semua udah pulang, hari ini kebetulan aku
agak lama selesainya karena beres-beres sama partner diruangan belakang. Dan
aku kaget gitu, karena pintu ruangannya terbuka dikit, terus lihat bapak kok
belum pulang, Kalian tau gak? bapak masih kerja😊. Aku duduk di pos satpam laboratory sambil
nunggu partner aku balek karena mau diantar sampai gate. Dan ternyata udah
pukul 16:40 bapak belum keluar juga dong. Wah begitulah ya orang yang
benar-benar bekerja.
While we were having lunch! |
Panjang kali
sebenarnya ceritanya, tapi intinya tu ya intern disini itu emang benar-benar
merubah karakter kita, tentang kedisiplinan, kebiasaan kita yang suka
menunda-nunda, dan belajar bertanggung jawab dengan apa yang sudah dipercayakan
ke kita, mengatur waktu, berinteraksi dengan orang, cara menyampaikan pendapat,
sikap menerima perbedaan pendapat, dan belajar memanfaatkan waktu yang ada,
professional dalam bekerja. Seperti kata salah satu pegawainya: “Jangan terlalu
stress, enjoy!”.
Dokumen berisi profil aplikasi yang harus dibaca |
Tapi disini
tidak melulu soal kerja, kadang ada event makan bersama. Biasanya kalau
memasuki bulan Ramadhan, seluruh pegawai di department ini pergi ke ruangan
meeting yang letaknya di dekat department lain. Perginya bersamaan di dalam bus
sambil bercandaan, karena ada santapan Kesehatan (tentang kiat-kiat menjaga
stamina selama puasa, dll).
Talked about safety during Ramadhan |
Tips Keselamatan Bulan Ramadhan |
Oh iya, aku mau berterimakasih buat sahabat aku dari zaman SD yaitu Yarsyidah wahyuni (yrwahyuni.blogspot.com/ ig=@yrwahyuni) yang sudah nemanin aku ngantarin berkas ke HRD Rumbai (bolak balik hujan-hujanan), sampai bertapa pula dikostnya bersama anaknya Prili (kucing), dan bahkan di masa-masa terakhir Intern pun, beliau masih setia menemankan daku. Sampai seikhlas-ikhlasnya dia bawak motor dari Rumbai ke Minas (lewat jalan rahasia), karena mengantarkan aku minta TTD ke pembimbing yang kebetulan saat itu ditempatkan di Minas Laboratory. Wah, sampai di Gate Rumbai pun lagi lagi kami di stop kan, karena sahabat aku yang baik ini tidak membaca aturan ketika mengendarai motor di Kawasan complex Chevron (Maximum speed motor = 10km/jam, dia bawak dengan speed 50km/jam dong 😊). Satpam minta KTM (Kartu Tanda Mengemudi), dia kasih KTM (Kartu Tanda Mahasiswa😊).
Sekian ah. Semangat meraih mimpi, yaa!
3 comments
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
ReplyDeleteMasyallah luar biasa kak.. langang terus persahabatan nya dengan kak yarsyidah
This comment has been removed by the author.
DeleteWa'alaikumussalam warahmatullah, Aamiin wa insyaa Allah. makasih ya, dek!
Delete