Nusaybah

"Aku Berulang Kali Berbuat Dosa dan Bertaubat" oleh Syaikh 'Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz رَحِمَهُ اللهُ

Tuesday, January 26, 2021

Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Memberi Ampunan kepada Bapak dan Diri Sendiri. (Sumber Google)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ada yang bertanya

“Saya berbuat dosa lalu bertaubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, kemudian saya melakukannya lagi dan bertaubat kembali. Hal ini membuat perasaanku sangat sedih dan sempit. Mohon nasehatnya untukku syaikh”

Syaik menjawab: 

“Ini adalah perbuatan yang banyak dilakukan manusia. Jika engkau bertaubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى setelah melakukan dosa, itu merupakan anugerah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Didalam Hadits shohih disebutkan, bahwasanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berkata kepada orang yang demikian: “Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia memiliki Tuhan Yang Maha Mengampuni dosa?” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Jika engkau bertaubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka engkau berada dalam kebaikan, dan jika engkau berbuat dosa lagi namun engkau bertaubat kembali, maka engkau berada dalam kebaikan. Yang musibah ini jika engkau terus-terusan melakukan dosa namun tidak mau bertaubat, ini adalah musibah. Namun, jika engkau telah berusaha melawan nafsumu, bisa jadi engkau tidak melakukannya lagi, bisa jadi engkau selamat darinya. Maka, berusahalah melawan nafsumu. 

Kerahkan seluruh upayamu untuk menghindari dosa, jauhkan sebab-sebab dan orang-orang yang bisa menjerumuskanmu kedalam dosa. Mudah-mudahkan engkau selamat. Namun, selama engkau bertaubat setelah melakukan dosa, menyadari engkau berada dalam bahaya besar, engkau tulus dalam taubatmu, maka engkau berada dalam kebaikan. Naum engkau tetap harus berhati-hati. Dikhawatirkan karena terbiasa mengulangi dosa-dosamu lalu engkau meninggalkan taubat, dan terus begitu. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. 

Engkau harus berhati-hati dari dosa tersebut, apakah itu meminum-minuman yang memabukkan, zina, durhaka kepada orang tua, menutup silaturahim, memakan riba, dll. Engkau harus menjauh dari yang demikian dan sebab-sebab yang bisa menjerumuskanmu kedalamnya. Serta memohonlah kepada Allah  سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan tulus agar engkau dijauhkan dari dosa-dosa tersebut, dilindungi dari keburukan dan dihindarkan darinya.

Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.


Nusaybah

"Lelahkan Dirimu" Oleh Syaikh 'Abdul Aziz bin 'Abdullah bin Baz رَحِمَهُ اللهُ

Tuesday, January 19, 2021

 Para Santri yang Semoga Allah Subhanahu Wata'alaa Selalu Menjaganya
   

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dahulu para salafus shalih banyak beribadah dan banyak beramal. Seperti sholat, puasa, haji dan lainnya. Maka beberapa temannya bertanya padanya: “Kamu telah melelahkan dirimu!” dia menjawab: “Aku ingin diriku nyaman (di hari esok)”. 

Apabila diri seorang mukmin bersungguh-sungguh beramal pada hari ini, maka dia berarti sedang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kenyamanan (di hari esok) agar selamat dari adzab Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎, agar memperoleh kemenangan dengan nikmat yang abadi pada hari kiamat dinegeri kemuliaan, negeri kesenangan, negeri kebahagiaan. 

Dikatakan kepada penduduknya pada hari kiamat: “Wahai penduduk surga, sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian sehat dan tidak menderita sakit selamanya, sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan tidak mati selama-lamanya, sekarang tibalah saatnya kalian tetap muda dan tidak tua selamanya, sekarang tibalah saatnya kalian bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya”. Hadits riwayat Muslim dalam shahihnya yang diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

 Adapun dunia ini merupakan negeri pergantian, negeri kekurangan, negeri berbagai macam penyakit dan kesedihan. Seandainya hidup dengan umur panjang dan seseorang diberi kebahagiaan dengan kesehatan yang sempurna pasti ujungnya pun kematian, pasti mati. Sebagaimana firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎: “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian” (QS. Ali-Imran:85).

Maka negeri yang berakhir pada kematian dan kehancuran tidaklah berharga, dan diantara sebab yang paling besar untuk bisa takut pada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ dan mengagungkan kemuliaannya serta mentadabburi Al-qur’an, serta banyak membacanya, dan memikirkan tempat kembali setelah kematian, dan apa yang akan terjadi setelahnya, memikirkan keadaan dalam kubur. Apakah menjadi taman dari taman-taman surga. 

Kemudian memikirkan setelah itu, setelah hari kebangkitan, apakah kamu bagian dari penduduk surga atau neraka? Maka memikirkan dan memperbaiki hal ini maupun sebab takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎, sebab pengagungan karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ dan sebab bersegera untuk mendapatkan ridho Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎

Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.

Nusaybah

Nasehat Syaikh Ibnul Al-Utsaimin رَحِمَهُ اللهُ Kepada para Pemuda/i

Tuesday, January 12, 2021

Dauroh Bersama Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Nasehatku untuk saudara-saudaraku kaum muslimin/at pada umumnya dan untuk para pemuda khususnya. Hendaknya mereka bertaqwa kepada Allah ‘Azza wa jalla, dan mengetahui bahwasanya dunia ini adalah tempat beramal, bukanlah tempat tinggal selamanya. Oleh karena itu, manusia tidaklah mengetahui kapan akan meninggalkan dunia ini. Terkadang ia mendapati waktu pagi tapi tidak mendapatkan waktu sore begitu juga sebaliknya. Maka wajib agar mereka segera bertaubat serta ruju’ (kembali kepada Allah ‘Azza wa jalla). Hendaknya memberi kabar gembira kepada orang yang bertaubat apabila ia bertaubat, Allah telah menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu sekalipun dosa besar (kecuali syirik).

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman: "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina" (QS. Al-Furqan: 68). Itu adalah induknya dosa-dosa. Yang paling besar adalah syirik, membunuh jiwa yang diharamkan tanpa haq dan zina.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: "Barang-barang siapa yang melakukan yang sedemikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya, yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka itu, kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan, dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang"  (QS. Al-Furqan: 68-70).

Nasehatku ini yang pertama adalah untuk diriku sendiri. Kemudian untuk kaum muslimin. Segera bertaubat sebelum ajal memisahkan karena jika ajal sudah memisahkan maka taubat sudah tidak bermanfaat. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga datang apablisa ajal kepada seseorang di antara merela, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” (QS. An-Nisa: 18). Itu bukanlah taubat baginya. Itu adalah firman Allah ‘Azza wa jalla. Bukti penguat yang nyata adalah seperti dalam kisah Fir’aun.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkata dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (qs. Yunus: 90). Maka dikatakan kepadanya: apakah engkau akan bertaubat sekarang?

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: "Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. Yunus: 91) Maka hasilnya bahwasanya aku menasehati diriku sendiri pertama kali. Aku bertaubat kepada Allah atas apa yang aku perbuat. Kemudian, aku menasehatkan kepada saudara-saudaraku agar segera bertaubat sebelum ajal memisahkan. Dan taubat tidak berguna, sungguh sangat menyesal jika tidak sempat bertaubat. Betapa banyak mayat yang telah mati dalam penyesalan.

Apabila orang yang berdosa menyesal, ingatlah segera ber-istighfar. Apabila orang yang baik bertaubat, sungguh ia akan bertambah (imannya). Semua orang mati dalam penyesalan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan, sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang dicuapkannya saja. Dan dihadapan mereka dibangkitkan" (QS. Al-Mu’minin: 99-100).

Maka para pemuda yang telah Allah beri nikmat kepada mereka kekuasaan dimasa muda, aku nasehatkan agar mereka menyibukkan diri dengan kekuatan ini. Para pemuda ketika Allah ‘Azza wa jalla meridhoi, dan mereka membiasakan diri mereka dalam ketaatan akan dimudahkan, bahkan akan sulit meninggalkan ketaatan. Adapun sepakbola masih mungkin memainkannya pada waktu yang lain. Kami tidak mengharamkan mereka main sepakbola, jika mereka bermainnya tidak meninggalkan perkara yang wajib tanpa perkataan yang haram dan tanpa membuka aurat. Sebab, ini termasuk hal yang menyenangkan dan dapat menguatkan badan. Dan manusia tidak mungkin selalu melakukan pada hal-hal yang serius karena jiwa akan menjadi jenuh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya, Rabbmu memiliki hak atas dirimu, dan engkau memiliki hak atas dirimu". 

Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.

 

 


Nusaybah

Mengapa Engkau Malas Mencari Ilmu?

Monday, January 11, 2021

Ketika Itu

Oleh: Syaikh Mukhtar Asy-Syinqithi 
رَحِمَهُ اللهُ 

Nasehatku tinggalkanlah kemalasan dan kelalaian. Jika terjadi padamu, maka paksakanlah. Jika seseorang tulus menjalaninya, dia tidak akan malas dan lalai. Bukankah ada perkataan: “Di tempat ini akan ada 1000 riyal untukmu jika engkau mampu menunggu beberapa saat”. Demi Allah, kamu harus menunggunya sampai tiba hari kiamat! Jika keadaannya demikian, janganlah engkau tidur dan bermalasan. Apa yang terjadi padamu? Bagaimana dengan ganjaran Allah yang tak ternilai? Malas dan lalai seperti apa yang menghampirimu? Kemalasan dan kelalaian tidak akan terjadi, jika engkau renungkan apa yang ada disisi Allah.


Kemalasan dan kelalaian yang seperti apa saat seseorang berada dalam majelis ilmu? Sementara dia tahu para malaikat mengelilingi nya. Kemalasan dan lalai yang seperti apa ketika ia duduk dalam sebuah majelis, sementara ia sedang berurusan dengan Rajanya raja, Tuhan Yang Awal dan Yang Akhir! Seseorang hamba yg berpaling dari dunia & mendekat kepada Tuhannya! Kemalasan & kelalaian seperti apa yg menghampirimu? Disaat engkau memegang Kitabullah dalam genggaman? Seperti Firman Allah: “Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan. Ditangan para penulis (malaikat) (QS:Abasa:13-15).  


Kemalasan & kelalaian seperti apa yang menghampiri? Sementara engkau sedang membuka Kitabullah? Yang didalamnya mengandung berita dan kisah yang membuat seseorang tidak bisa tidur, yang membuat air mata mengalir dan membuat hati khusyu’. Kemalasan dan kelalaian seperti apa yang menghampirimu? Dikala engkau bersungguh2 dan tidak bermain2 di dalamnya. Jika engkau menempuh kebenaran maka kebatilan pun lenyap. Kemalasan dan kelalaian yang seperti apa? Itu karena kita tidak mengenal Allah yang sebenar-benarnya. Malas dan lalai menghampiri karena kita tidak mengerti ada dimana kita! Seseorang mendatangi majelis ilmu, namun dia tidak sadar bahwa Allah mendengar dan melihatnya! 


Seandainya engkau tahu! Apa ada yang lebih baik saat engkau mengambil Kitabullah? Seandainya engkau tahu! Dengan siapakah engkau akan berurusan saat meninggalkan rumah menuju majelis ilmu? Seandainya engkau tahu! Dikala engkau bangun di akhir malam, lalu engkau pun letih dan kelelahan. Sementara engkau membaca Kitabullah atau membaca Sunnah Rasulullah, demi memelihara umat. Tahukah engkau bahwa para malaikat turun? Karena engkau melakukan amal sholeh. Derajatmu ditinggikan, dan pintu-pintu surga terbuka untukmu. Inilah yang menjadi alasan engkau duduk, inilah yang engkau tulis, dengarkan dan membacanya, yang mengingatkanmu hakikat dunia dan akhirat. Inilah yang engkau baca, dengarkan, yang engkau lihat dan pahami, yang akan meninggikan derajatmu, yang akan menebus dosa-dosamu. Apa engkau sadar?


Pada saat engkau tinggalkan rumahmu, engkau pergi menuntut ilmu, engkau tulus pada Tuhanmu dalam mencarinya, dan Allah mengetahui isi hatimu, tiada yang engkau harapkan kecuali Dia, atau mungkin engkau pergi karena suatu urusan, atau engaku pergi setelah bangun di waktu malamnya. Dan engkau pun berkata: “Aku ingin tetap dalam keadaan seperti ini demi mencari ridho Tuhanku.” Lalu engkau pergi menuju majelis ilmu karena Allah tanpa pamer (Riya’ dan Sum’ah), maka Malaikat pun turun. Diutus untuk menyaksikan perbuatanmu yang engkau lakukan karena Allah. Ketika tiba dimajelis ilmu engkau memperoleh kebaikan, derajatmu pun diangkat. 


Betapa luar biasanya seorang penuntut ilmu, kembali kerumah seperti bayi yang baru lahir, betapa luar biasanya seorang penuntut ilmu, keluar dari rumahnya dalam rangka membaca Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an untuk umat Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam. Lalu lisannya berucap: “Saksikanlah wahai Tuhanku.. Aku ingin Al-Qur’an terpatri dalam dada mencari wajah-Mu, demi mencari ganjaran dari sisi-Mu.” Dan mereka yang keluar dari rumahnya, untuk mempelajari Sunnah Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, kemudian lisannya berucap: “Manusia telah lalai dan condong pada dunia, namun aku mengharapkan akhirat, yang aku harapkan ampunan-Mu, yang aku harapkan adalah kemurahan-Mu, aku mengharapkan surga yang tertinggi, aku mencari ilmu agar diriku dekat pada-Mu, wahai Tuhanku, aku tidak meninggalkan rumahku, agar diriku dilihat orang atau menceritakan perbuatanku supaya dipuji, aku hanya mengharapkan wajah-Mu, dan mengharapkan ganjaran dari-Mu. Maka tinggikanlah derajatku, hapuskanlah dosa-dosaku, dan berkahilah ilmuku yang akan bermanfaat untuk diriku kelak: “Yaitu di hari harta dan anak-anak tidak berguna.” (QS. Asy-Syuara: 88).


Dimanakah engkau ditempat suci ini? Dimanakah engkau di majelis ini? Yang didalamnya terdapat surge tertinggi. (Dalam Hadits Bukhari) Allah bertanya pada Malaikat, kendati Dia Maha Tahu urusan makhluk-Nya. Para Malaikat akan menyebut namamu! Para Malaikat akan menghadap Rajanya raja, penguasa langit dan bumi. Dia tidak akan bertanya tenang orang-orang yang membangun dunia, tidak pula bertanya tentang orang-orang yang dikuasai dunia, tidak bertanya siapa yang kaya, siapa yang sejahtera, dan siapa yang tinggi pangkatnya. Namun Dia bertanya siapakah yang duduk dalam majelis ilmu, yang mengingatkan pada Allah. Para malaikat akan mengelilinginya, mereka pun diliputi rahmat Allah, karena mereka sedang berniaga dengan Allah. 


Para Malaikat mengahadap Tuhannya, maka Allah akan bertanya pada Malaikat tersebut, Allahu Akbar! Inilah keutamaan majelis ilmu, disaat engkau hanya tidur dan tidak melakukan apa-apa. Dimanakah kamu? Engkau sedang berurusan dengan Rajanya Raja, Tuhan Yang di Awal dan Yang di Akhir! (disini syaikh mulai menangis).  Allah akan bertanya pada malaikat yang berbakti tentang orang-orang yang duduk dalam majelis ilmu dirumah-rumah Allah. Mereka duduk bukan untuk mencari dunia, bukan untuk jual-beli, bukan untuk berpuisi, bukan untuk berlomba. Mereka duduk untuk mencari ilmu, supaya mereka semakin dekat kepada Allah.


Di akhir Hadits Allah berkata: Tahukah kamu apa yang dikatakan-Nya? Diakhir urusan antara engkau dan Tuhanmu, semuanya adalah kebaikan. Diliputi karunia, kasih sayang dan ketaatan. Allah berkata kepada malaikat: “Apa yang mereka minta dariku? Siapakah mereka? Apa yang mereka butuhkan?” Allaahu Akbar! Apakah engkau sadar, saat engkau duduk dalam majelis ilmu 1 jam atau 2 jam, ternyata Allah menanyakan kepada Malaikat tentang engkau yang telah duduk dalam majelis ilmu, karena engkau mencintai ilmu dan mencintai orang-orang yang berilmu, dan karena ilmu itu engkau pun menjadi lebih dekat kepada Allah yang telah menciptakanmu. Lihatlah bagaimana kedudukanmu! Allah bertanya:


“Apa yang mereka minta dariku?” Malaikat pun menjawab: “Mereka meminta surga pada-Mu.” Allah bertanya lagi: “Apa mereka pernah melihat surga? Bagaimana jika mereka pernah melihatnya, tentu mereka lebih giat lagi.” Di akhir Hadits Allah berkata: “Aku telah mengampuni mereka.” Kemudian Malaikat berkata: “Wahai Tuhan kami! Diantara mereka ada si Fulan, seseorang yang penuh dosa yang kebetulan duduk ikut Bersama mereka.” Allah berkata: “Aku telah mengampuni mereka semua!” (H.R. Bukhari & Muslim).


Orang yang berdosa tidak mempengaruhi orang-orang yang didalamnya. Inilah keutamaan majelis ilmu, yang engkau memilih tidur dan berdiam diri disaksikan oleh Allah dari langit ketujuh. Para penuntut ilmu tidak akan bersedih. Inilah ilmu, Allah telah meng-kayakan Ulama dan taka da seorang pun yang melebihi kekayaan Ulama. Demi Allah, Allah telah meng-kayakan Ulama dengan ilmu dan kejujuran dalam ilmunya. Demi Allah, tidak ada Tuhan yang patut di sembah selain Dia. Jika seorang Ulama yang berjalan di atas ilmunya diberikan sebuah pilihan, antara selembar ilmu Al-Qur’an dan Sunnah atau memilih dunia dan segala isinya, lengkap dengan hartanya, kesenangannya dan hiburannya. Demi Allah! Ulama tersebut akan lebih memilih lembaran ilmu. Dia merasa tidak mungkin dirinya berpaling ke dunia. Apa itu yang telah diberikan oleh Tuhanmu?


 Itulah yang membuat ketujub langit bergetar! Apakah tidak sadar jika engkau pergi mencari ilmu kemudian memenuhi haknya. Engkau berusaha mengusir kemalasanmu. Engkau datang pada Tuhanmu dengan ketulusan, kesungguhan dan tekun. Engkau datang karena Allah, demi mengagungkan-Nya dan demi mengagungkan ilmu yang kau cari. Maka Allah akan bukakan pintu kebahagiaan untukmu dan engkau tidak akan sedih selamanaya! Karena ilmu tersebut, Allah akan membuka pintu ampunan untukmu, dan tidak aka nada siksa di hari kemudian. Dalam mencari ilmu haruslah tulus karena Allah, sehingga Allah pun akan memberikan janji-Nya. Sungguh luar biasa, kubur diterangi untuk orang-orang yang berilmu dan mengamalkannya. Betapa luarbiasanya orang-orang yang melepaskan diri dari belenggu dunia. Mereka meningkalkan jejak ilmunya. Karenanya derajat mereka pun diangkat dan dosa-dosa mereka dihapuskan. Wahai para penuntut ilmu bangunlah dari tidurmu! Berhati-hatilah dari kelalaianmu! Ingatlah Tuhanmu yang Maha Mulia! Sungguh menyedihkan jika kita tidak mampu menunaikan hak-hak Allah dengan sebenar-benarnya, kita tidak menyesali kenyamanan tubuh kita.   

Kita tidak menyesali apa yang tejadi dan yang telah terjadi, kita tidak menyesal Demi Allah! Kecuali jika kita tidak menunaikan hak-hak Allah dengan sebenar-benarnya. Inilah ilmu, tidak ada tempat buatmu untuk bermalas-malasan. Inilah ilmu, yang membuat hatimu bergetar. Bagaimana engkau bisa tidur dikala engkau mengingat Surga dan Neraka? Bagaimana engkau bisa tidur? Bagaimana diri bisa tenang sementara dia tidak tahu matinya dalam keadaan Islam atau tidak? Bagaimana bisa engkau menikmati kalalaian dan istirahat mu? Disaat engkau sedang berurusan dengan Allah? Malulah engkau wahai penuntut ilmu, engkau tidak menunaikan hak-hak Allah.


Sungguh dunia dan perhiasannya telah lewat, karena penuntuk ilmu menjauh dari Allah. Berbahagialah mereka yang membesarkan Allah dan memuliakan Allah dengan sebenar-benarnya. Ia mengetahui hak-hak ilmu. Wahai penuntut ilmu, bertaqwalah kepada Allah! Ketahuilah bahwa Allah mengetahui dirimu yang sedang berbaring di ranjang. Jika engkau mencari ilmu, maka isilah hatimu dengan pengagungan pada Allah. Dan isilah dengan rasa takut kepada Allah, maka engkau akan merasa bahagia. Dirimu akan menjadi bagian dari wali-wali Allah, bagian dari orang-orang yang bertaqwa. Sesungguhnya ilmu bukan untuk mereka yang malas dan lalai.


“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kpd mu perkataan yang berat.” (QS. alMuzammil: 5). Ketahuilah bahwa kelalaian dan kemalasan tidak akan menghampiri kecuali karena dosa-dosamu. Tidaklah ia menghampiri kecuali engkau telah meninggalkan ilmu dengan bermacam-macam sebab. Obatnya yaitu seperti yang telah ditunjukkan Tuhanmu. Perbanyaklah istighfar dan taubat kepada Allah. Ucapkanlah: “Ya Allah aku berlindung padamu dari terhalang nya kebaikan-Mu akibat keburukanku.” Maka Allah akan mengampuni dosa2 yg membuatmu terhalang dari ilmu. Tidak ada sesuatu yang lebih buruk daripada terhalangnya seseorang dari ilmu dan amal. Ya Allah dengan kekuatan dan kemuliaanmu, dengan keagungan dan kesempurnaanmu, kami meminta ilmu yang membuat kami semakin dekat pada-Mu. Ya Allah ampunkan kelemahankami, lindungilah kami, selamatkanlah kami dari fitnah yang Nampak dan tersembunyi. Ya Allah lapangkan dada kami, terangi hati kami. Kokohkan lisan kami, pandu anggota tubuh kami, bombing kami kepada Amal Soleh yang engkau ridhoi. Ya Allah, kami meminta ilmu yang semakin mendekatkan kami pada-Mu.


Ya Allah, hilangkanla segala penghalang yang mengahalangi anatar kami dan Engkau. Kami berlindung pada-Mu dari sifat Riya’ dan Sum’ah. Ya Allah jadikan kami hamba yang takut pada-Mu, yang bertaqwa, dan yang mencari ridho-Mu. Palingkan kami dari segala macam sum’ah dan Riya’. Isilah hati kami dengan taqwa dan rasa takut dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dibersihkan. Ya Allah bimbing kami agar melakukan segala yang Engkau ridhoi, ya Allah, limpahkanlah ilmu kepada kami, jadikanlah ilmu bermanfaat dan menjadi syafaat kelak. “Yaitu dihari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang2 yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syuaraa: 88-89).


Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.

Popular Posts