Mengapa Engkau Malas Mencari Ilmu?
Monday, January 11, 2021Ketika Itu |
Oleh: Syaikh Mukhtar Asy-Syinqithi رَحِمَهُ اللهُ
Nasehatku tinggalkanlah kemalasan dan kelalaian. Jika terjadi padamu, maka paksakanlah. Jika seseorang tulus menjalaninya, dia tidak akan malas dan lalai. Bukankah ada perkataan: “Di tempat ini akan ada 1000 riyal untukmu jika engkau mampu menunggu beberapa saat”. Demi Allah, kamu harus menunggunya sampai tiba hari kiamat! Jika keadaannya demikian, janganlah engkau tidur dan bermalasan. Apa yang terjadi padamu? Bagaimana dengan ganjaran Allah yang tak ternilai? Malas dan lalai seperti apa yang menghampirimu? Kemalasan dan kelalaian tidak akan terjadi, jika engkau renungkan apa yang ada disisi Allah.
Kemalasan dan kelalaian yang seperti apa saat
seseorang berada dalam majelis ilmu? Sementara dia tahu para malaikat
mengelilingi nya. Kemalasan dan lalai yang seperti apa ketika ia duduk dalam
sebuah majelis, sementara ia sedang berurusan dengan Rajanya raja, Tuhan Yang
Awal dan Yang Akhir! Seseorang hamba yg berpaling dari dunia & mendekat
kepada Tuhannya! Kemalasan & kelalaian seperti apa yg menghampirimu? Disaat
engkau memegang Kitabullah dalam genggaman? Seperti Firman Allah: “Di dalam kitab-kitab
yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan. Ditangan para penulis
(malaikat) (QS:Abasa:13-15).
Kemalasan & kelalaian seperti apa yang menghampiri? Sementara engkau sedang membuka Kitabullah? Yang didalamnya mengandung berita dan kisah yang membuat seseorang tidak bisa tidur, yang membuat air mata mengalir dan membuat hati khusyu’. Kemalasan dan kelalaian seperti apa yang menghampirimu? Dikala engkau bersungguh2 dan tidak bermain2 di dalamnya. Jika engkau menempuh kebenaran maka kebatilan pun lenyap. Kemalasan dan kelalaian yang seperti apa? Itu karena kita tidak mengenal Allah yang sebenar-benarnya. Malas dan lalai menghampiri karena kita tidak mengerti ada dimana kita! Seseorang mendatangi majelis ilmu, namun dia tidak sadar bahwa Allah mendengar dan melihatnya!
Seandainya engkau tahu! Apa ada yang lebih baik saat engkau mengambil Kitabullah? Seandainya engkau tahu! Dengan siapakah engkau akan berurusan saat meninggalkan rumah menuju majelis ilmu? Seandainya engkau tahu! Dikala engkau bangun di akhir malam, lalu engkau pun letih dan kelelahan. Sementara engkau membaca Kitabullah atau membaca Sunnah Rasulullah, demi memelihara umat. Tahukah engkau bahwa para malaikat turun? Karena engkau melakukan amal sholeh. Derajatmu ditinggikan, dan pintu-pintu surga terbuka untukmu. Inilah yang menjadi alasan engkau duduk, inilah yang engkau tulis, dengarkan dan membacanya, yang mengingatkanmu hakikat dunia dan akhirat. Inilah yang engkau baca, dengarkan, yang engkau lihat dan pahami, yang akan meninggikan derajatmu, yang akan menebus dosa-dosamu. Apa engkau sadar?
Pada saat engkau tinggalkan rumahmu, engkau pergi menuntut ilmu, engkau tulus pada Tuhanmu dalam mencarinya, dan Allah mengetahui isi hatimu, tiada yang engkau harapkan kecuali Dia, atau mungkin engkau pergi karena suatu urusan, atau engaku pergi setelah bangun di waktu malamnya. Dan engkau pun berkata: “Aku ingin tetap dalam keadaan seperti ini demi mencari ridho Tuhanku.” Lalu engkau pergi menuju majelis ilmu karena Allah tanpa pamer (Riya’ dan Sum’ah), maka Malaikat pun turun. Diutus untuk menyaksikan perbuatanmu yang engkau lakukan karena Allah. Ketika tiba dimajelis ilmu engkau memperoleh kebaikan, derajatmu pun diangkat.
Betapa luar biasanya seorang penuntut ilmu,
kembali kerumah seperti bayi yang baru lahir, betapa luar biasanya seorang
penuntut ilmu, keluar dari rumahnya dalam rangka membaca Al-Qur’an, menghafal
Al-Qur’an untuk umat Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam. Lalu lisannya
berucap: “Saksikanlah wahai Tuhanku.. Aku ingin Al-Qur’an terpatri dalam dada
mencari wajah-Mu, demi mencari ganjaran dari sisi-Mu.” Dan mereka yang keluar
dari rumahnya, untuk mempelajari Sunnah Rasulullah shallallaahu alaihi wa
sallam, kemudian lisannya berucap: “Manusia telah lalai dan condong pada
dunia, namun aku mengharapkan akhirat, yang aku harapkan ampunan-Mu, yang aku
harapkan adalah kemurahan-Mu, aku mengharapkan surga yang tertinggi, aku
mencari ilmu agar diriku dekat pada-Mu, wahai Tuhanku, aku tidak meninggalkan
rumahku, agar diriku dilihat orang atau menceritakan perbuatanku supaya dipuji,
aku hanya mengharapkan wajah-Mu, dan mengharapkan ganjaran dari-Mu. Maka
tinggikanlah derajatku, hapuskanlah dosa-dosaku, dan berkahilah ilmuku yang
akan bermanfaat untuk diriku kelak: “Yaitu di hari harta dan anak-anak tidak
berguna.” (QS. Asy-Syuara: 88).
Dimanakah engkau ditempat suci ini? Dimanakah
engkau di majelis ini? Yang didalamnya terdapat surge tertinggi. (Dalam Hadits
Bukhari) Allah bertanya pada Malaikat, kendati Dia Maha Tahu urusan
makhluk-Nya. Para Malaikat akan menyebut namamu! Para Malaikat akan menghadap
Rajanya raja, penguasa langit dan bumi. Dia tidak akan bertanya tenang
orang-orang yang membangun dunia, tidak pula bertanya tentang orang-orang yang
dikuasai dunia, tidak bertanya siapa yang kaya, siapa yang sejahtera, dan siapa
yang tinggi pangkatnya. Namun Dia bertanya siapakah yang duduk dalam majelis ilmu,
yang mengingatkan pada Allah. Para malaikat akan mengelilinginya, mereka pun
diliputi rahmat Allah, karena mereka sedang berniaga dengan Allah.
Para Malaikat mengahadap Tuhannya, maka Allah
akan bertanya pada Malaikat tersebut, Allahu Akbar! Inilah keutamaan majelis
ilmu, disaat engkau hanya tidur dan tidak melakukan apa-apa. Dimanakah kamu?
Engkau sedang berurusan dengan Rajanya Raja, Tuhan Yang di Awal dan Yang di
Akhir! (disini syaikh mulai menangis). Allah akan bertanya pada
malaikat yang berbakti tentang orang-orang yang duduk dalam majelis ilmu
dirumah-rumah Allah. Mereka duduk bukan untuk mencari dunia, bukan untuk
jual-beli, bukan untuk berpuisi, bukan untuk berlomba. Mereka duduk untuk
mencari ilmu, supaya mereka semakin dekat kepada Allah.
Di akhir Hadits Allah berkata: Tahukah kamu apa yang
dikatakan-Nya? Diakhir urusan antara engkau dan Tuhanmu, semuanya adalah
kebaikan. Diliputi karunia, kasih sayang dan ketaatan. Allah berkata kepada
malaikat: “Apa yang mereka minta dariku? Siapakah mereka? Apa yang mereka
butuhkan?” Allaahu Akbar! Apakah engkau sadar, saat engkau duduk dalam majelis
ilmu 1 jam atau 2 jam, ternyata Allah menanyakan kepada Malaikat tentang engkau
yang telah duduk dalam majelis ilmu, karena engkau mencintai ilmu dan mencintai
orang-orang yang berilmu, dan karena ilmu itu engkau pun menjadi lebih dekat
kepada Allah yang telah menciptakanmu. Lihatlah bagaimana kedudukanmu! Allah
bertanya:
“Apa yang mereka minta dariku?” Malaikat pun
menjawab: “Mereka meminta surga pada-Mu.” Allah bertanya lagi: “Apa mereka
pernah melihat surga? Bagaimana jika mereka pernah melihatnya, tentu mereka
lebih giat lagi.” Di akhir Hadits Allah berkata: “Aku telah mengampuni mereka.”
Kemudian Malaikat berkata: “Wahai Tuhan kami! Diantara mereka ada si Fulan,
seseorang yang penuh dosa yang kebetulan duduk ikut Bersama mereka.” Allah
berkata: “Aku telah mengampuni mereka semua!” (H.R. Bukhari & Muslim).
Orang yang berdosa tidak mempengaruhi
orang-orang yang didalamnya. Inilah keutamaan majelis ilmu, yang engkau memilih
tidur dan berdiam diri disaksikan oleh Allah dari langit ketujuh. Para penuntut
ilmu tidak akan bersedih. Inilah ilmu, Allah telah meng-kayakan Ulama dan taka
da seorang pun yang melebihi kekayaan Ulama. Demi Allah, Allah telah meng-kayakan
Ulama dengan ilmu dan kejujuran dalam ilmunya. Demi Allah, tidak ada Tuhan yang
patut di sembah selain Dia. Jika seorang Ulama yang berjalan di atas ilmunya
diberikan sebuah pilihan, antara selembar ilmu Al-Qur’an dan Sunnah atau
memilih dunia dan segala isinya, lengkap dengan hartanya, kesenangannya dan
hiburannya. Demi Allah! Ulama tersebut akan lebih memilih lembaran ilmu. Dia
merasa tidak mungkin dirinya berpaling ke dunia. Apa itu yang telah diberikan
oleh Tuhanmu?
Itulah yang membuat ketujub langit bergetar! Apakah tidak sadar jika engkau pergi mencari ilmu kemudian memenuhi haknya. Engkau berusaha mengusir kemalasanmu. Engkau datang pada Tuhanmu dengan ketulusan, kesungguhan dan tekun. Engkau datang karena Allah, demi mengagungkan-Nya dan demi mengagungkan ilmu yang kau cari. Maka Allah akan bukakan pintu kebahagiaan untukmu dan engkau tidak akan sedih selamanaya! Karena ilmu tersebut, Allah akan membuka pintu ampunan untukmu, dan tidak aka nada siksa di hari kemudian. Dalam mencari ilmu haruslah tulus karena Allah, sehingga Allah pun akan memberikan janji-Nya. Sungguh luar biasa, kubur diterangi untuk orang-orang yang berilmu dan mengamalkannya. Betapa luarbiasanya orang-orang yang melepaskan diri dari belenggu dunia. Mereka meningkalkan jejak ilmunya. Karenanya derajat mereka pun diangkat dan dosa-dosa mereka dihapuskan. Wahai para penuntut ilmu bangunlah dari tidurmu! Berhati-hatilah dari kelalaianmu! Ingatlah Tuhanmu yang Maha Mulia! Sungguh menyedihkan jika kita tidak mampu menunaikan hak-hak Allah dengan sebenar-benarnya, kita tidak menyesali kenyamanan tubuh kita.
Kita tidak menyesali apa yang tejadi dan yang
telah terjadi, kita tidak menyesal Demi Allah! Kecuali jika kita tidak
menunaikan hak-hak Allah dengan sebenar-benarnya. Inilah ilmu, tidak ada tempat
buatmu untuk bermalas-malasan. Inilah ilmu, yang membuat hatimu bergetar.
Bagaimana engkau bisa tidur dikala engkau mengingat Surga dan Neraka? Bagaimana
engkau bisa tidur? Bagaimana diri bisa tenang sementara dia tidak tahu matinya
dalam keadaan Islam atau tidak? Bagaimana bisa engkau menikmati kalalaian dan
istirahat mu? Disaat engkau sedang berurusan dengan Allah? Malulah engkau wahai
penuntut ilmu, engkau tidak menunaikan hak-hak Allah.
Sungguh dunia dan perhiasannya telah lewat,
karena penuntuk ilmu menjauh dari Allah. Berbahagialah mereka yang membesarkan
Allah dan memuliakan Allah dengan sebenar-benarnya. Ia mengetahui hak-hak ilmu.
Wahai penuntut ilmu, bertaqwalah kepada Allah! Ketahuilah bahwa Allah
mengetahui dirimu yang sedang berbaring di ranjang. Jika engkau mencari ilmu,
maka isilah hatimu dengan pengagungan pada Allah. Dan isilah dengan rasa takut
kepada Allah, maka engkau akan merasa bahagia. Dirimu akan menjadi bagian dari
wali-wali Allah, bagian dari orang-orang yang bertaqwa. Sesungguhnya ilmu bukan
untuk mereka yang malas dan lalai.
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kpd mu
perkataan yang berat.” (QS. alMuzammil: 5). Ketahuilah bahwa kelalaian dan
kemalasan tidak akan menghampiri kecuali karena dosa-dosamu. Tidaklah ia
menghampiri kecuali engkau telah meninggalkan ilmu dengan bermacam-macam sebab.
Obatnya yaitu seperti yang telah ditunjukkan Tuhanmu. Perbanyaklah istighfar
dan taubat kepada Allah. Ucapkanlah: “Ya Allah aku berlindung padamu dari
terhalang nya kebaikan-Mu akibat keburukanku.” Maka Allah akan mengampuni dosa2
yg membuatmu terhalang dari ilmu. Tidak ada sesuatu yang lebih buruk daripada
terhalangnya seseorang dari ilmu dan amal. Ya Allah dengan kekuatan dan
kemuliaanmu, dengan keagungan dan kesempurnaanmu, kami meminta ilmu yang
membuat kami semakin dekat pada-Mu. Ya Allah ampunkan kelemahankami,
lindungilah kami, selamatkanlah kami dari fitnah yang Nampak dan tersembunyi.
Ya Allah lapangkan dada kami, terangi hati kami. Kokohkan lisan kami, pandu
anggota tubuh kami, bombing kami kepada Amal Soleh yang engkau ridhoi. Ya
Allah, kami meminta ilmu yang semakin mendekatkan kami pada-Mu.
Ya Allah, hilangkanla segala penghalang yang mengahalangi anatar kami dan Engkau. Kami berlindung pada-Mu dari sifat Riya’ dan Sum’ah. Ya Allah jadikan kami hamba yang takut pada-Mu, yang bertaqwa, dan yang mencari ridho-Mu. Palingkan kami dari segala macam sum’ah dan Riya’. Isilah hati kami dengan taqwa dan rasa takut dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dibersihkan. Ya Allah bimbing kami agar melakukan segala yang Engkau ridhoi, ya Allah, limpahkanlah ilmu kepada kami, jadikanlah ilmu bermanfaat dan menjadi syafaat kelak. “Yaitu dihari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang2 yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syuaraa: 88-89).
Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.
0 comments