Nasehat Syaikh Ibnul Al-Utsaimin رَحِمَهُ اللهُ Kepada para Pemuda/i
Tuesday, January 12, 2021Dauroh Bersama Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat |
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Nasehatku untuk saudara-saudaraku kaum muslimin/at pada
umumnya dan untuk para pemuda khususnya. Hendaknya mereka bertaqwa kepada Allah
‘Azza wa jalla, dan mengetahui bahwasanya dunia ini adalah tempat beramal,
bukanlah tempat tinggal selamanya. Oleh karena itu, manusia tidaklah mengetahui
kapan akan meninggalkan dunia ini. Terkadang ia mendapati waktu pagi tapi tidak
mendapatkan waktu sore begitu juga sebaliknya. Maka wajib agar mereka segera
bertaubat serta ruju’ (kembali kepada Allah ‘Azza wa jalla). Hendaknya memberi
kabar gembira kepada orang yang bertaubat apabila ia bertaubat, Allah telah
menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu sekalipun dosa besar (kecuali
syirik).
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina" (QS. Al-Furqan: 68). Itu adalah induknya dosa-dosa. Yang paling besar adalah syirik, membunuh jiwa yang diharamkan tanpa haq dan zina.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: "Barang-barang siapa yang melakukan yang sedemikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya, yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh. Maka itu, kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan, dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Furqan: 68-70).
Nasehatku ini yang pertama adalah untuk diriku sendiri. Kemudian untuk kaum muslimin. Segera bertaubat sebelum ajal memisahkan karena jika ajal sudah memisahkan maka taubat sudah tidak bermanfaat. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga datang apablisa ajal kepada seseorang di antara merela, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” (QS. An-Nisa: 18). Itu bukanlah taubat baginya. Itu adalah firman Allah ‘Azza wa jalla. Bukti penguat yang nyata adalah seperti dalam kisah Fir’aun.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkata dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (qs. Yunus: 90). Maka dikatakan kepadanya: apakah engkau akan bertaubat sekarang?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: "Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. Yunus: 91) Maka hasilnya bahwasanya aku menasehati diriku sendiri pertama kali. Aku bertaubat kepada Allah atas apa yang aku perbuat. Kemudian, aku menasehatkan kepada saudara-saudaraku agar segera bertaubat sebelum ajal memisahkan. Dan taubat tidak berguna, sungguh sangat menyesal jika tidak sempat bertaubat. Betapa banyak mayat yang telah mati dalam penyesalan.
Apabila orang yang berdosa menyesal, ingatlah segera ber-istighfar. Apabila orang yang baik bertaubat, sungguh ia akan bertambah (imannya). Semua orang mati dalam penyesalan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan, sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang dicuapkannya saja. Dan dihadapan mereka dibangkitkan" (QS. Al-Mu’minin: 99-100).
Maka para pemuda yang telah Allah beri nikmat kepada
mereka kekuasaan dimasa muda, aku nasehatkan agar mereka menyibukkan diri
dengan kekuatan ini. Para pemuda ketika Allah ‘Azza wa jalla meridhoi, dan
mereka membiasakan diri mereka dalam ketaatan akan dimudahkan, bahkan akan
sulit meninggalkan ketaatan. Adapun sepakbola masih mungkin memainkannya pada
waktu yang lain. Kami tidak mengharamkan mereka main sepakbola, jika mereka
bermainnya tidak meninggalkan perkara yang wajib tanpa perkataan yang haram dan
tanpa membuka aurat. Sebab, ini termasuk hal yang menyenangkan dan dapat
menguatkan badan. Dan manusia tidak mungkin selalu melakukan pada hal-hal yang
serius karena jiwa akan menjadi jenuh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya, Rabbmu memiliki hak atas dirimu, dan engkau memiliki hak atas dirimu".
Tulisan ini merupakan bentuk video dauroh oleh salah satu hamba Allah kepada syaikh, dimana disini penulis menyalin ulang dalam bentuk tulisan. Barakallahu fiikum.
0 comments